Kelompok 4
Anggota Kelompok : 1. Adnan
Ahmad Frianzah
50411259
2. Diaz Zafrullah 52411052
2. Diaz Zafrullah 52411052
3. Fascal Toman Rino
52411721
4. Friska Meiliana
Sulistioningsih
52411971
5. Hanafiah Nasution
53411177
6. Hayri Pradana Harahap 53411269
7. Irwan Kurniadi
53411716
8. Muhammad Syarif Hidayatullah 52411052
9. Ramdhoni
55411833
10. Yudhi Prasetya 58411455
Sub 4 Materi : Aspek Keuangan Dalam Bisnis
Rekan : Muhammad Syarif Hidayatullah syarifufusion.blogspot.com
Sub 4 Materi : Aspek Keuangan Dalam Bisnis
Rekan : Muhammad Syarif Hidayatullah syarifufusion.blogspot.com
Aspek keuangan dalam
rencana bisnis merupakan muara dari aspek-aspek sebelumnya. Aspek pasar dan
pemasaran, aspek produksi dan aspek SDM dapat tergambarkan dalam aspek
keuangan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Setiap kegiatan bisnis akan menimbulkan
pendapatan dan atau biaya. Kegiatan pemasaran, kegiatan produksi, dan kegiatan
SDM perusahaan akan menimbulkan pendapatan dan atau biaya. Aspek keuangan
dengan demikian dapat menggambarkan kinerja masing-masing aspek tersebut. Aspek
keuangan yang dipaparkan dalam rencana bisnis sekurang-kurangnya menyatakan:
laporan keuangan, rencana kebutuhan tambahan modal kerja dan investasi, rencana
arus kas, rencana kebutuhan pinjaman, rencana pengembalian pinjaman, dan agunan
yang dimiliki.
Laporan Keuangan
Pernyataan laporan
keuangan diperlukan untuk menggambarkan kondisi perusahaan selama beberapa
periode terakhir (2-3 tahun terakhir). Kondisi kinerja perusahaan penting
diamati sebagai dasar untuk pengembangan usaha. Cantumkan dan berikan
penjelasan mengenai laporan keuangan yang disampaikan. Laporan keuangan yang
dimuat sekurang-kurangnya adalah laporan laba (rugi) dan neraca.
Jelaskan apakah selama
dua atau tiga tahun terakhir perusahaan mengalami pertumbuhan, stagnan, atau
penurunan kinerja. Jelaskan pula berapa pendapatan kotor dan bersih usaha,
aset-aset yang sudah dimiliki, dan sumber permodalan. Mengenai penyusunan
laporan keuangan ini sudah dimuat di edisi sebelumnya.
Rencana Kebutuhan
Tambahan Modal Kerja dan Investasi
Berdasarkan kinerja
usaha perusahaan saat ini, rencanakan target pendapatan yang ingin dicapai.
Dalam rangka mencapai target tersebut, tentunya diperlukan tambahan modal kerja
dan investasi baru. Jelaskan berapa kebutuhan tambahan modal kerja dan
investasi.
Misal, omset rempeyek
saat ini per bulan sebesar 50 juta rupiah. Ditargetkan akan meningkat sebesar
75 juta rupiah per bulan. Adanya target peningkatan omset penjualan
ini tentunya membawa konsekuensi meningkatnya kebutuhan modal kerja. Uraikan
tambahan modal kerja apa saja yang dibutuhkan dan berapa nilainya. Apabila
diperlukan investasi baru, misalnya tambahan peralatan produksi, sebutkan pula
jenis, jumlah dan nilainya. Cara mengenai menghitung modal kerja yang
dibutuhkan insya Alloh akan diuraikan pada edisi mendatang.
Rencana Arus Kas
Setelah direncanakan
dengan baik pengembangan usaha yang akan dilakukan. Adanya tambahan modal kerja
dan investasi tentunya akan meningkatkan kinerja usaha perusahaan. Pendapatan
dan biaya perusahaan juga akan mengalami peningkatan. Rencana arus kas menggambarkan
arus keluar masuknya uang perusahaan dengan adanya tambahan modal kerja dan
investasi baru tersebut. Kas masuk antara lain berasal dari hasil penjualan,
pembayaran piutang, dan tambahan modal baru. Arus kas keluar antara lain
berasal dari biaya-biaya operasional usaha dan pembayaran angsuran pinjaman.
Saldo arus kas masuk dan
kas keluar bisa menggambarkan kemampuan pengusaha dalam mengelola
perusahaannya. Saldo kas yang terlampau kecil akan menggambarkan adanya
kesulitan likuiditas perusahaan tersebut. Kaitannya dengan pengajuan pinjaman
ke lembaga keuangan, saldo arus kas menggambarkan kemampuan besarnya angsuran
pinjaman perusahaan tersebut.
Rencana Kebutuhan
Pinjaman
Sumber pendanaan
kebutuhan tambahan modal kerja dan investasi baru dapat dari pemilik usaha
tersebut dan dari pinjaman. Apabila sumbernya dari pinjaman, sebutkan berapa
pinjaman yang dibutuhkan. Direncanakan pula kemana pinjaman tersebut akan
diajukan, ke bank, koperasi simpan pinjam, lembaga keuangan mikro, atau melalui
dana PKBL. Masing-masing lembaga keuangan baik bank maupun non bank memiliki
persyaratan tersendiri. Terkait dengan sumber-sumber pembiayaan usaha ini sudah
pernah dimuat di edisi sebelumnya.
Rencana Pengembalian
Pinjaman
Rencana pengembalian
pinjaman terkait dengan jangka waktu pinjaman dan besarnya bunga pinjaman atau
margin pembiayaan. Buatlah rencana pengembalian pinjaman sesuai dengan
kemampuan usaha yang dimiliki. Kemampuan tersebut mempertimbangkan kinerja
bisnis saat ini dan target kinerja bisnis yang akan datang. Susunlah skenario
optimis, sedang, dan pesimis ketika menyusun rencana pengembalian pinjaman. Di
dalam rencana pengembalian pinjaman tersebut akan tercantum berapa angsuran
pengembalian pinjaman per bulan atau per tahun. Sesuaikan dengan rencana arus
kas yang sudah dibuat sebelumnya. Besarnya rencana angsuran pinjaman tidak
boleh melebihi saldo arus kas. Secara umum, beberapa bank mensyaratkan maksimal
rasio jumlah angsuran dengan pendapatan usaha. Rasio yang aman adalah 30-40
persen dari pendapatan bersih usaha.
Agunan yang Dimiliki
Hampir-hampir tidak ada
bank yang tidak mensyaratkan penyerahan agunan yang dimiliki ketika menyalurkan
pembiayaan. Jenis agunan yang dimiliki dan nilainya menjadi penting untuk
dikemukakan dalam aspek keuangan rencana bisnis yang disusun. Tujuannya adalah
untuk meyakinkan bank, bahwa perusahaan akan mampu mengembalikan pinjaman dan
aman karena pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan yang mencukupi.
Penyusunan rencana
bisnis menjadi penting baik untuk keperluan internal perusahaan maupun pihak
eksternal. Bagi internal perusahaan, rencana bisnis akan menjadi panduan arah
perjalanan bisnis ke depan. Bagi pihak eksternal (bank/investor), rencana
bisnis dapat dijadikan sebagai tolak ukur prospek investasi yang akan ditanamkan
ke perusahaan tersebut. Mudah-mudahan seri rencana bisnis ini bermanfaat bagi
kesuksesan bisnis Anda semua. Salam sukses.